SAFETY IN THE AIR STARTS ON THE GROUND

Kamis, 27 Mei 2010

Adrenalin Shaker dengan Paralayang

Pernahkah Anda menonton film kartun Avatar The Air Binding yang ditayangkan Nickelodeon? Dalam film ini, Ang, sang pengendali udara yang berkepala plontos sering bermain layang-layang terbang. Terlihat bagaimana ia dengan riang gembira naik ke atas membumbung tinggi dan tiba-tiba menukik dengan cepat ke arah bawah sambil berteriak kegirangan.

Banyak cara untuk bersenang-senang. Demikian juga banyak cara untuk menjadi sehat. Jika kita gabungkan maka akan banyak cara untuk sehat sambil bersenang-senang. Layang-layang terbang yang digunakan Ang saat ini menjadi alat olahraga yang disebut paralayang. Paralayang merupakan salah satu olahraga yang cukup ekstrim dan masuk kategori berbahaya. Sebenarnya tidak ada hal-hal yang berbahaya selama kita mengikuti aturan-aturan main yang ada. Bahaya adalah relatif. Olahraga sepeda di jalan raya mengandung resiko. Demikian pula kram pada saat berenang juga berbahaya. Meskipun resiko selalu ada, tetapi resiko juga bisa diminimalisasikan dengan prosedur dan tata cara yang benar.

Paralayang merupakan olahraga terbang bebas dengan menggunakan parasut atau pesawat dengan memanfaatkan angin. Ketika akan lepas landas maupun akan mendarat, kita menggunakan kaki sebagai pijakan. Biasanya lokasi yang dipilih adalah daerah yang tinggi seperti perbukitan sehingga memudahkan kita untuk melakukan start penerbangan. Paralayang merupakan ekspresi mimpi menjadi burung yang menjadi kenyataan. Pada saat awal kita akan memulainya, sangat wajar bila kita dilanda kecemasan. Perut terasa dikocok dan mulas sekali serta ingin muntah atau istilahnya adrenalin shaker. Hormon adrenalin adalah hormon yang muncul ketika otak kita memberitahu akan adanya stress atau tekanan dalam diri kita. Pada saat kita menghadapi hal-hal baru ataupun kondisi yang dianggap berbahaya oleh tubuh, maka adrenalin akan muncul. Kecemasan ini akan hilang dengan sendirinya setelah tubuh terbiasa dengan situasi dan lingkungan yang ada. Kecemasan yang ditimbulkan justru membongkar kejenuhan dan rutinitas. Setelah rasa cemas mereda, maka akan muncul perasaan lega dan gembira.

Untuk mempelajari olahraga ini, memang diperlukan pelatihan dari instruktur yang terlatih. Kita akan mendapat pelatihan sehingga bisa menguasai setahap demi setahap sampai akhirnya mahir menggunakan layang-layang. Bagi yang hanya ingin coba-coba, tidak usah khawatir. Saat ini banyak wisata paralayang dimana kita bisa terbang dengan didampingi oleh instruktur berpengalaman. Bayangkan, bagaimana kita melesat diangkasa dan melihat ke bawah. Atap-atap rumah, mobil dan kendaraan terlihat mengecil. Kita bisa mengambil jarak dengan alam sehingga bisa dengan leluasa menikmati keindahannya. Berbeda dengan naik pesawat terbang, paralayang benar benar full body contact dengan udara dan alam. Hidup terasa ringan, bebas, dan merdeka. Penyanyi kulit hitam R Kelly pun bersenandung lantang: I believe I can fly, I believe I can touch the sky...

Much Nurachmad